Politikus Dunia yang Pernah Terlibat Skandal Seks. Skandal
seks selalu menjadi isu yang sangat sensitif bagi politikus di seluruh
dunia. Skandal seks bisa menghancurkan karier politik yang sudah
dibangun puluhan tahun. Berbagai tuduhan bisa dialamatkan kepada para
politikus, seperti selingkuh, pelecehan seksual, sampai video porno DPR
seperti yang terjadi di Indonesia.
Skandal syahwat yang pernah melibatkan parlemen Indonesia terjadi pada
2006. Ketika itu, beredar video syur politikus Golkar YZ dan penyanyi
perempuan ME. YZ yang menjabat Ketua Bidang Kerohanian Partai Golkar itu
akhirnya meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafannya. Ia pun mundur
dari kursi anggota DPR.
Kasus lain adalah foto Max Moein yang kala itu Wakil Ketua Komisi XI DPR
pada 2008. Max sedang memeluk seorang perempuan yang usianya jauh lebih
muda. Dari foto itu, Max juga dituduh sering melakukan pelecehan
seksual terhadap stafnya. Badan Kehormatan (BK) akhirnya memecat Max
Moein dari keanggotaan di DPR.
Skandal seks di parlemen juga bisa terjadi seperti politikus PKS,
Arifinto. Di tengah sidang paripurna April 2011 lalu, Arifinto kepergok
menonton video porno. Namun, kepada wartawan Arifinto mengaku dirinya
tidak sengaja melihat video tersebut. Arifinto akhirnya mundur dari
kursi DPR.
Siapakah politikus dunia yang pernah terjerat skandal seks???
1. John Profumo, politikus Inggris yang terlibat affair dengan
Christine Keeler pada 1963. Ternyata perempuan itu memiliki hubungan
dengan sejumlah agen Rusia, KGB. Profumo mundur dari jabatannya sebagai
Menteri Pertahanan, ketika itu disebut Secretary of State for War.
2. Jeremy Thorpe, pemimpin Partai Liberal Inggris pada 1967. Ketika
itu, pria lulusan Oxford ini baru berusia 38. Pada 1969, seorang model
bernama Norman Scott mengaku menjalin hubungan homoseksual dengan
Thorpe. Homoseksual ketika itu ilegal di Inggris. Skandal semakin kuat
pada 1974 ketika Scott mengaku menjadi incaran pembunuh bayaran. Scott
tewas ditembak pada 1975 oleh Andrew Newton, bekas pilot. Thorpe diadili
karena dituding terlibat konspirasi pembunuhan pada 1979. Dia
dibebaskan, tapi insiden ini telah menghancurkan karier politiknya.
Thorpe mundur pada 1976 karena desakan berbagai pihak dan sindiran musuh
politiknya.
3. Moshe Katsav, Presiden Israel 2000-2007 harus berurusan dengan
hukum dengan tuduhan pemerkosaan dan kekerasan seksual. Sejumlah
perempuan di Istana Kepresidenan mengaku pernah mengalami pelecehan dan
satu di antaranya mengaku diperkosa. Inilah skandal paling kotor yang
melibatkan pimpinan negara. Pada 24 Januari 2007, kejaksaan melayangkan
tuntutan hukum terhadap Katsav atas kasus dugaan pemerkosaan, menyerang
secara seksual, dan menyalahgunakan kekuasaan. Katsav menjadi presiden
pertama yang diadili dengan tuduhan pelecehan seksual. Katsav membayar
kompensasi kepada dua wanita dan mundur dari jabatannya pada Juli 2007.
4.Bill Clinton, presiden Amerika yang terkenal flamboyan. Ketika isu
berhembus pada 1998, Clinton membantah keras. Presiden yang terpilih
pada Pemilu 1992 ini dikabarkan punya hubungan khusus dengan staf gedung
putih Monica Lewinski, 22 tahun. Skandal ini dikenal dengan berbagai
sebutan seperti Monicagate, Lewinskigate, Tailgate, Sexgate dan
Zippergate. Clinton sempat menghadapi impeachment, tapi akhirnya selamat
dan meneruskan masa jabatannya yang kedua hingga 2001.
5. Gary Hart. Senator dari Partai Demokrat ini tersungkur skandal
seks. Pada 1987, Hart sangat populer sehingga masuk nominasi calon
presiden dari Demokrat. Tiba-tiba muncul kabar burung soal affair-nya.
Hart membantah rumor dan menantang media untuk terus menguntitnya.
Ternyata, media bisa mengungkap adanya perempuan yang keluar dari rumah.
Ia juga tertangkap kamera sedang memangku perempuan di tepi laut. Hart
gagal sebagai kandidat presiden Demokrat.
6. Silvio Berlusconi. Isu skandal seks begitu gencar menyerang
Berlusconi pada masa jabatan ketiganya sebagai Perdana Menteri Italia.
Berlusconi Ia dituduh melakukan hubungan seks dengan PSK di bawah umur.
Pada tahun 2011, Berlusconi diketahui melakukan pesta seks di villa
mewahnya meskipun ia menentang semua tuduhan. Skandal seks tak
membuatnya turun jabatan. Krisis ini menimpa Eropa, termasuk Italia yang
melengserkan bekas bos klub AC Milan itu.
7. Thomas Jefferson. Presiden Amerika Serikat ketiga ini dikabarkan
memiliki simpanan bernama Sally Hemings dan memiliki beberapa anak.
Kabar tersebut dihembuskan jurnalis James Callender yang mendapat
kesaksian dari Gedung Putih. Ketika itu Jefferson berstatus duda.
Untungnya pula, presiden tak hidup di zaman sekarang yang dipenuhi
berita selama 24 jam dan penyebarannya sangat cepat melalui Internet.
8. Eliot Spitzer, merupakan pengacara sukses yang menjadi Jaksa
Agung 1996-2006 dan Gubernur New York pada 2007. Karier dan nama
besarnya hancur ketika New York Times melaporkan Spitzer sebagai anggota
VIP Emperors Clup, penyedia jasa prostitusi kelas atas. Dia kepergok
memesan perempuan dengan harga USD 1.000 (hampir Rp 10 juta) per jam
melalui telepon yang terekam. Spitzer diyakini telah menghabiskan USD 80
ribu selama 1996. Spitzer mundur sebagai gubernur di tengah tekanan
impeachment pada 2008.
9. Larry Craig, politikus Amerika dari Partai Republik yang menjadi
senator sejak 1991. Pada 2007, terjadi heboh karena Craig ditangkap
polisi di toilet laki-laki bandar udara internasional Minneapolis. Craig
kena pasal perbuatan cabul karena mengintip polisi yang sedang berada
di toilet umum. Kariernya selama 28 tahun di politik hancur. Craig
mengumumkan pengunduran diri dari parlemen pada September 2007. Ternyata
dia menghabiskan masa jabatannya hingga 2009.
10. Mark Foley, politikus Amerika Serikat dari Partai Republik. Pada
2006, beredar surat elektronik Foley yang ditujukan kepada remaja 16
tahun. Surat elektronik itu berisi pesan seksual dan menggoda si anak
lelaki tersebut. FBI menyelidik kasus ini, tetapi tak menemukan bukti
cukup yang bisa menyeretnya ke pengadilan. Namun, skandal ini cukup
membuat karier Foley berakhir. Foley mundur dari parlemen pada 29
September 2012. Skandal ini juga disebut menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan anjloknya partai Republik pada Pemilu 2006.