Sebagaimana diketahui, daging ayam adalah sumber makanan sehat.
Daging, darah, kepala, otak, tembolok, bulu sayap, selaput dalam empela, hati, empedu, usus, dan telur ayam serta liur ayam jantan adalah bahan obat , dan banyak di antaranya sering menjadi bahan santapan banyak keluarga.
Nilai pengobatan tradisional ayam.
Daging ayam bersifat hangat, fungsi pengobatannya sangat luas, keefektifannya sangat nyata untuk memperkuat badan, menghilangkan bengkak, lemah pasca sakit dan untuk wanita hamil.
Komposisi gizi ayam.
Dianalisa dari nilai gizinya, setiap 100 gram daging ayam mengandung 74 persen air, 22 persen protein, 13 miligram zat kalzium, 190 miligram zat fosfor dan 1,5 miligram zat besi. Daging ayam mengandung vitamin A yang kaya, lebih-lebih ayam kecil. Selain itu, daging ayam juga mengandung vitamin C dan E. Daging ayam selain rendah kadar lemaknya, lemaknya juga termasuk asam lemak tidak jenuh, ini merupakan makanan protein yang paling ideal bagi anak kecil, orang setengah baya dan orang lanjut usia, penderita penyakit pembuluh darah jantung dan orang yang lemah pasca sakit.
Sebenarnya, lemak merupakan salah satu dari tiga unsur gizi yang tidak terkurangkan untuk tubuh manusia, kalau tidak mengkonsumsinya sama sekali dapat berakibat kekurangan kalori yang diperlukan untuk kegiatan tubuh, dan kekurangan zantara untuk menyerap vitamin A, D, E dan K. Masyarakat dianjurkan tidak mengkonsumsi lemak berlebihan dalam asam lemak jenuh, yang mudah memicu lemak darah tinggi dan mengakibatkan penyakit pembuluh darah jantung. Maka, mengkonsumsi asam lemak tidak jenuh bermanfaat bagi kesehatan. Nilai dari daging ayam justru karena tidak mengandung asam lemak tidak jenuh.
Daging ayam lebih unggul daripada daging sapi, kambing dan babi.
Mengapa daging ayam lebih digemari masyarakat daripada daging-dagingan lainnya, karena daging ayam gampang dimasak. Ditambah masa pertumbuhan dan peternakannya agak pendek. Di negara yang menganut agama Budha, karena mereka pantang mengkonsumsi daging sapi, maka daging ayam merupakan pilihan pertama bagi masyarakat. Dilihat secara obyektif, nilai gizi daging ayam, kecuali kulit dan lemaknya yang mengandung lemak tinggi, bagian tubuh ayam lainnya mengandung lemak tidak jenuh, ditambah daging ayam mengandung protein yang kaya, sehingga menjadi bahan makanan yang berprotein tinggi dan berlemak rendah. Sudah tentu, ayam adalah sumber makanan sehat, prasyaratnya ialah lingkungan peternakannya haruslah sehat, bebas dari pencemaran antibiotik dan hormon pertumbuhan.
Daging dada ayam, kadar lemaknya rendah, tapi rasanya kurang, dapat dimasak dengan segala bumbu.
Daging paha ayam, kadar lemaknya lebih tinggi sedikit dari pada daging dada ayam, dan rasanya lezat.
Tulang dada ayam, merupakan bahan ideal untuk memasak kuah.
Daging rusuk ayam, nilai gizinya paling tinggi, tinggi kadar protein dan rendah kadar lemaknya, makanan paling cocok untuk orang yang gemuk, penderita penyakit pembuluh darah jantung, penderita sistem pencernaan dan baru sembuh dari sakit.
Sayap ayam, kadar lemak dan protein lebih tinggi dari pada daging paha ayam, rasanya manis dan paling cocok untuk masak kuah atau digoreng.
Kaki ayam, kaya mengandung protein dan zat besi, cocok dimasak dengan kecap dan bumbu-bumbu lain untuk dijadikan camilan atau makanan kecil dan juga dapat dijadikan bahan kuah untuk menguatkan badan.
Hati ayam, kaya mengandung vitamin-vitamin A, B1, B2 dan C serta zat mineral seperti besi, fosfor dan kalsium, bagi mereka yang kurang darah, daya lihatnya kurang baik, hipoplasia, dan badan lemah cocok makan hati ayam.
Jantung ayam, rasanya lezat, tapi kadar kolesterolnya agak tinggi, maka tidak cocok untuk dikonsumsi orang gemuk, penderita lemak darah tinggi, penyakit pembuluh darah jantung dan tekanan darah tinggi.
Empela ayam, merupakan bahan makanan yang baik untuk menguatkan lambung dan usus, paling cocok dipanggang atau dimasak dengan kecap dan bumbu-bumbu.
Usus ayam, sangat gurih, tidak berlemak, merupakan makanan sehat. Usus ayam berkhasiat untuk penyakit beser, beser kemih dan bawasir, lebih-lebih usus ayam jantan lebih tinggi khasiatnya.
Selanjutnya kami bicarakan kelompok orang yang tidak cocok mengkonsumsi daging ayam.
Karena daging ayam mengandung protein yang kaya, untuk mengurangi beban ginjal, penderita uremia dilarang makan daging ayam. Daging ayam bersifat hangat, maka orang yang sedang demam dan panas lambung dianjurkan tidak menyantap daging ayam untuk sementara . Kadar fosfor dalam daging ayam relatif tinggi, untuk tidak mempengaruhi penyerapan preparat besi, pada masa mengkonsumsi preparat besi janganlah makan daging ayam.