Image and video hosting by TinyPic

Minggu, 22 April 2012

10 Tendangan Penalti Yang Tak Terlupakan



Tendangan penalti atau tendangan 12 pas, selalu menghadirkan ketegangan tersendiri saat akan dieksekusi. Penonton seakan terdiam sejenak dan jutaan pasang mata seakan tak mau berkedip sedetikpun menyaksikan algojo dan kiper saling berhadapan di depan gawang. Banyak kejadian hebat dan menarik dari tendangan-tendangan penalti yang pernah terjadi, bahkan beberapa di antaranya bisa mengocok perut. Berikut adalah kumpulan dari 10 tendangan penalti yang tak terlupakan



1. Anton Panenka (Cekoslovakia vs Jerman Barat, Euro 1976)
Anton Panenka mungkin jadi satu-satunya pelopor penendang penalti yang identik dengan ciri khasnya yang sampai sekarang banyak diikuti penerusnya. Satu tendangan penalti fantastis disodorkannya kala mengantarkan Cekoslovakia menjuarai pentas akbar Euro 1976 saat bersua dengan Jerman. Skor 2-2 bertahan hingga dua kali babak extra time lalu masuk ke drama adu penalti. Cekoslovakia yang sudah unggul 4-3 lantas menutup turnamen ini dengan tendangan penalti ke lima yang dilakukan Anton Panenka, dimana tendangan penalti inilah yang sangat memukau publik. Dia melakukan tendangan chip ball dengan sangat pelan tetapi terukur ke tengah jaring gawang untuk mengecoh kiper jerman Seep Maier. Tak heran jika banyak jurnalis mempredikatnya sebagai salah satu penendang penalti terbaik sepanjang masa. Salah satu jurnalis Prancis menjulukinya "the poet" yang waktu itu menyaksikan keindahan tendangan penalti yang dilakukannya.
Lihat cuplikan videonya di sini
2. Johan Cruyff (Ajax vs Helmond Sport, Liga Belanda 1982)
Cruyff yang kembali berseragam Ajax setelah sebelumnya bermain untuk Barcelona membuat 1 catatan lucu buat publik Amsterdam. Di tahun 1982 saat Ajax menjajal Holmend Sport, dia melakukan insiden penalti yang unik dan jarang dilakukan oleh pesepakbola dunia. Umumnya, algojo penalti pasti tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan melumat habis bola dengan tendangan langsung menuju jala gawang. Tapi tidak untuk Cruyff, Dengan dingin dia malah tidak langsung menghajar si kulit bundar ke gawang, melainkan dia memberikan passing dahulu ke rekan setimnya Johan Jesper sebelum akhirnya di umpan balik ke Cruyff dan barulah dilesakkan ke gawang yang memperdayai kiper Holmend Sport, Otto Versfeld. Aksi ini sempat membuat bengong nan bingung penjaga gawang tersebut. Gaya penalti itu sebelumnya sudah pernah diperagakan 25 tahun yang lalu oleh pendahulunya yang merupakan senior Cruyff di Ajax yaitu Rick Coppens. Dialah orang yang menginspirasi Cruyff untuk menjajal hal yang sama.
Lihat cuplikan videonya di sini
3.Zidane (Prancis vs Italia, Piala Dunia 2006)
Beda era, beda generasi, tapi style sama. Sama-sama mencetak gol dari penalti dan juga sama-sama bermain dalam tajuk final piala dunia. Zidane mengulangi apa yang pernah dilakukan oleh Anton Panenka. Chip ball mulus pemain legendaris prancis ini mengarah sedikit ke sisi tiang kiri gawang lalu membentur mistar atas dan masuk kedalam, memaksa kiper terbaik dunia, Buffon, menahan malu. Bersama dengan Pele, Paul Bretner dan Vava, Zidane menjadi orang ke-empat pencetak gol di dua ajang final piala dunia berbeda yakni tahun 1998 saat menenggelamkan Brasil dan Italia 2006. Pendahulunya pernah melakukannya sebanyak tiga kali.
Lihat cuplikan videonya di sini
4.Fans Nekat Russia (Fc Saturn vs Spartak Moscow, Liga Rusia 2009)
Beginilah kalau punya fans yang nekat. Entah karena saking cintanya teradap tim kesayangan hingga muncul hasrat ingin membantu mencetak gol atau sekedar lucu-lucuan semata. Yah, itulah gambaran kekonyolan salah seorang fans fanatik Spartak Moscow. Secara tiba-tiba dia lari menjemput bola jatah penalti gelandang Spartak Moscow, Alex, yang kemudian ditendangnya masuk. Bersama satu temannya yang mengiringi dari belakang mereka berselebrasi bak pesepakbola terkenal.
Lihat cuplikan videonya di sini
5.Maradona (Argentina vs Italia, Piala Dunia 1990)
Pertemuan antara tuan rumah Italia dengan Argentina pada babak semi final piala dunia 1990 yang berkesudahan 4-3 untuk Argentina lewat prosesi adu penalti ini menyimpan momentum yang tidak enak bagi supporter Italia. sebagai tuan rumah, tentu menjadi pukulan telak bagi "Gli Azzuri". Napoli yang merupakan klub Maradona saat itu, menyuruh para supporter Italia utara untuk memberikan dukungan kepada albiceleste. Tapi hal itu tidak digubris. Imbasnya Maradona geram dan membuktikan lewat penalti cantik yang di ceploskan pelan saja ke sudut datar kanan gawang yang membuat Walter Zenga terkecoh.
Lihat cuplikan videonya di sini
6.Robert Pires dan Thierry Henry (Arsenal vs Manchester City, Liga Inggris 2006)
Di benak Pires pada saat itu hanya satu, meniru gaya penalti kreatif yang diperkenalkan oleh Johan Cruyff pada era 80-an. Malang bagi Pires, miskomunikasi antar dirinya dengan Henry terlihat jelas di titik 12 pas. Akan tetapi kejadian ini tidak membuat marah rekan-rekan sebayanya, sekalipun pelatih mereka Aresene Wenger. Justru yang nampak saat interview pasca kejadian tersebut adalah tertawaan atas kekonyolan yang dibuat oleh Pires. "Imitasi adalah bentuk pujian paling tulus," ungkap Pires.
Lihat cuplikan videonya di sini
7.Eric Cantona (Manchester United vs Arsenal, Community Shield 1993)
Tak perlu tenaga mengangkat bola masuk ke dalam jaring gawang yang dikawal David Seaman, pelan saja tapi mematikan gerak kiper Arsenal yang kini berusia 46 tahun. Sepakan lemah dan datar pemain pemilik nomor keramat 7 ini bersarang di dekat pojok kanan David Seaman berdiri. Itulah gol yang dibuat oleh Eric Cantona saat mereka saling berjuang memperebutkan Community Shield musim 1993 dimana skor 1-1 kemudian diselesaikan lewat adu penalti yang memaksa Arsenal bertekukuk lutut 5-4.
Lihat cuplikan videonya di sini
8.Pavol Durica (Fehervar vs Debreceni, Piala Hungaria 2008)
Bukannya menyelamatkan, malah menambah beban. Gol bunuh diri yang dilakukan Pavol Durica setelah sebelumnya kiper Debreci memuntahkan bola lalu dihajar balik olehnya ke arah gawang sendiri seakan menggambarkan dialah eksekutor penalti sesungguhnya. Penalti yang didapat Fehervar di menit-menit akhir ini tentu adalah keuntungan besar, apalagi setelah gagal mengekseskusi, datanglah gol yang didapat dengan mudah tanpa usaha. Padahal dia bek dari kubu Debreci. Maksud hati ingin membuang tapi dewi fortuna berkata lain. Gara-gara belundernya, Debreci mengalami kerugian karena mau tidak mau harus meneruskan pertandingan piala Hungaria ini sampai masa perpanjangan waktu habis.
Lihat cuplikan videonya di sini
9.Stuart Pearce (Inggris vs Spanyol, Euro 1996)
Pasca gagal mengeksekusi penalti di semi final piala dunia 1990 di Italia, rasa bersalah yang dialami bek kiri timnas Inggris ini terus memburunya. bayang-bayang kegagalan Inggris meraih kasta tertinggi dunia itu menyisakan trauma tersendiri baginya. Tak pelak diapun enggan dalam urusan tendang-menendang penalti. Enam tahun sudah, kenangan suram berusaha dihapus. pagelaran euro 1996 kembali menamakan dirinya sebagai algojo dalam drama adu penalti. Motivasi Stuart Pearce adalah membuktikan dirinya mampu bangkit dari luka yang melekat keras di batinnya. Alhasil tendangan kaki kirinya mengantarkan Inggris meraih tiket semi final setelah menumbangkan Spanyol di perempat final. Aroma selebrasi emosionalpun dipertontonkan di depan publik Wembley diiringi rasa bangga serta terharu. Stuart Pearce bahkan masuk dalam catatan Inggris sebagai salah satu pesepakbola Inggris dengan selebrasi mencetak gol terbaik.
Lihat cuplikan videonya di sini
10.Diana Ross (Seremoni Pembukaan, Piala Dunia 1994)
Yang satu ini bukan dari kalangan pesepakbola, Melainkan penyanyi. Yah, diva Amerika ini turut serta dalam piala dunia 1994 di Amerika. Sepakan penaltinya adalah tanda dibukanya pentas akbar dunia empat tahun sekali ini.
Lihat cuplikan videonya di sini
Jadi, dari kesepuluh momen di atas yang manakah tendangan penalti favorit Anda? atau mungkin Anda memiliki momen tendangan favorit yang lain, bagilah kepada kami. Salam Bola!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2011. kabarpintar . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Kabarpintar . Published by kabarpintar Templates