Banyak wanita merasa lebih terikat dengan pasangannya setelah bercinta
dibandingkan pria. Ternyata, ini tidak ada kaitannya dengan perasaan
atau emosi, melainkan disebabkan pengaruh dari hormon.
Oksitosin,
merupakan hormon yang paling berperan dalam hal ini. Zat yang juga
disebut sebagai 'hormon pelukan' ini dimiliki pria maupun wanita, yang
kadarnya meningkat pada sistem tubuh saat bercinta atau seseorang
mengalami orgasme. Oksitosin juga diproduksi saat seorang wanita
melahirkan, dan itulah yang membuat ikatan antara ibu dan bayinya
langsung memiliki ikatan erat sesaat setelah proses kelahiran.
Hormon
ini dilepaskan otak ke dalam aliran darah, sebagai hasil reaksi dari
stimulasi pada payudara atau vagina, seperti dijelaskan Dr. Beverly
Whipple, sekretaris umum dari World Association for Sexual Health yang
dilansir Savvy Miss. Saat dilepaskan, oksitosin akan meningkatkan
kepercayaan seseorang pada pasangan, dan membuatnya lebih 'terkoneksi'
dengan orang yang dicintainya.
"Oksitosin sepertinya sudah
'didesain' oleh alam untuk membuat pria dan wanita merasa saling terikat
setelah mereka berhubungan seks, jadi mereka akan tetap bersama untuk
memiliki anak," jelas Susan Kuchinskas, penulis buku 'Love Chemistry:
How Oxytocin Lets us Trust, Love and Mate'.
Susan menambahkan,
"Namun perbedaan kondisi fisiologis antara pria dan wanita memegang
peranan akan pengaruh hormon ini terhadap mereka."
Hormon
estrogen yang dimiliki wanita meningkatkan efek menenangkan dan ikatan
yang ditimbulkan oksitosin. Sementara testosteron yang ada pada pria
justru 'menghentikan' efek hormon tersebut. Itulah yang menyebabkan
wanita cenderung lebih terikat pada pasangannya setelah berhubungan seks
ketimbang pria.
Dalam sebuah studi, level hormon okstitosin bisa
meningkat atau menurun tergantung dari suasana hati wanita. Dari studi
tersebut diketahui bahwa level hormon oksitosin wanita meningkat saat
mereka mengingat momen-momen bahagia dalam hubungan asmara.
Di
sisi lain, terjadi penurunan tingkat yang signifikan saat wanita
memikirkan hal-hal negatif pada percintaan mereka. Hal ini menunjukkan
bahwa oksitosin merupakan hormon yang berperan cukup penting untuk
mengetahui apakah sebuah hubungan asmara sehat atau bermasalah.
Kamis, 07 Juni 2012
Ini Sebab Mengapa Perempuan Tak Bisa Melupakan Pasangannya Usai Bercinta
Label:
*Kesehatan,
*News,
*Tips