Malnutrisi atau kekurangan gizi dan nutrisi yang baik pada anak dapat memengaruhi perkembangan otak.
Akibatnya, anak akan mengalami gangguan meliputi kerusakan otak
permanen, kekurangin mielin dan dendrit, serta gangguan fungsi
neuritransmitter. Nutrisi yang perlu diberikan dengan teratur antara
lain yodium, zat besi, vitamin, dan protein.
Kekurangan yodium misalnya, dapat mengakibatkan kecerdasan anak
berkurang dan pertumbuhannya terhambat. Lainnya, kekurangan vitamin A
menyebabkan anak berkurang penglihatannya bahkan sampai buta.
Anak dengan malnutrisi juga mudah dikenali dengan memerhatikan
ciri-ciri fisik yang ditampilkan anak. Ciri pertama adalah raut wajah
yang tampak jauh lebih tua dari umur anak.
Pada anak dengan gizi baik, rautnya ceria dan segar. Anak dengan
malnutrisi cenderung menampilkan wajah kusut, seperti orang tua yang
sedang terkena banyak masalah. Pembawaannya pun tidak lincah seperti
anak normal.
Perkembangan mental anak dengan malnutrisi cenderung terhambat. Ini
bisa dikenali dengan sikap anak yang dominan, seperti terlalu cuek,
mudah marah atau mudah sekali menangis.
"Anak jadi tidak peka, karena kekurangan rangsangan akibat
malnutrisi," ujar Dr Pastiwo Sidi Pramono SpA dari Rumah Sakit Islam
Jakarta Cempaka Putih kepada Republika, Sabtu (12/05).