Ferry dan Zandor baru berpasangan pada Sabtu pekan lalu. Zandor, kuda milik Adinda Yuanita, saat SEA Games 2011 berpasangan dengan Ardi Hapsoro Hamidjojo. Kemudian, awal tahun 2012 sempat ditunggangi Putri Hamidjojo sebelum akhirnya beralih ke Ferry.
"Total saya baru enam kali latihan dengan Zandor. Saya belum menyatu sekali dengannya. Tapi, Zandor memang enak sekali, bisa diandalkan," kata Ferry bercerita tentang kudanya yang saat SEA Games 2011 meraih medali emas beregu dan perunggu individu bersama Ardi.

Di kelas Big Tour dengan tinggi rintangan 130 cm, Ferry dan Zandor yang membela Arthayasa Stables sukses melewati serangkaian rintangan yang lintasannya didesain oleh Olaf Petersen asal Jerman tanpa angka kesalahan. Catatan waktunya 66,94 detik, juara kedua direbut Bjorn Kuwertz dan kudanya APM Lisa yang juga tanpa angka kesalahan namun waktunya lebih lambat, 72,28 detik.

Bjorn Kuwertz dan APM Lisa
Juara ketiga ditempati Denis Christian Sanjaya yang mengandalkan Pazia Greta. Denis mengoleksi lima angka kesalahan setelah menjatuhkan satu rintangan (4 angka kesalahan) dan satu angka kesalahan karena melewati limit waktu yang ditentukan.
Pelatih asal Belanda yang dipakai Federasi Equestrian Indonesia (EFI), Pieter Jan Berker, puas dengan hasil Jumat ini. "Ferry dan Denis tampil bagus. Denis hanya tidak beruntung karena menjatuhkan satu rintangan. Ferry terlihat cocok dengan Zandor," kata Jan Berker. (art)