KabarPintar-Perokok aktif dan perokok pasif 40 kali lipat beresiko terserang
penyakit kanker paru. Organisasi kesehatan dunia atau WHO memprediksikan
kanker paru menjadi penyakit pembunuh ketiga terbesar di dunia pada
tahun 2020 setelah serangan jantung dan stroke. Ketiga penyakit tersebut
dipicu asap rokok.
Rokok mengandung 4.000 zat kimia beracun. Zat
tersebut dapat pula memicu berbagai penyakit lainnya seperti kanker
otak, kanker payudara, impotensi, gangguan pernafasan, gangguan
pencernaan, gangguan ginjal, tuberkulosis, dan gangguan kehamilan dan
janin. Penderita penyakit akibat asap rokok setiap hari meningkat.
"Sebanyak
90 persen penderita kanker paru disebabkan asap rokok," kata dokter
spesialis penyakit dalam, dr Harun SpPd di Makassar, Rabu (25/4/2012).
Rokok
bisa menyebabkan serangan jantung sebab asap rokok menyebabkan
terbentuknya plak dalam arteri sehingga menimbulkan pengerasan arteri
atau aterosklerosis.
Pengerasan arteri menyebabkan saluran darah ke jantung tersumbat hingga terjadi serangan jantung dan berujung pada kematian.
Stroke
karena jantung menyebabkan 150.000 orang meninggal dunia setiap tahun.
Perokok aktif beresiko terkena stroke tiga kali lipat dibanding perokok
pasif.
"Perokok aktif kadang tak menyadari betapa beresikonya
terserangan penyakit perokok pasif akibat menghirup udara yang
terkontaminasi zat kimia berbahaya dari asap rokok," katanya.
Penyakit
karena asap rokok dapat menyerang siapa pun. Namun, belum tentu perokok
aktif lebih rentan terserang penyakit dibanding perokok pasif. Faktor
genetik dan kekebalan tubuh sangat berpengaruh.
Harun mengaku sangat mendukung usulan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok di Makassar.
Menurutnya,
asap rokok saat ini ada di hampir seluruh tempat. Udara di tempat atau
kawasan merokok baru steril dari zat kimia berbahaya bersumber dari asap
rokok setelah enam jam. Jarak aman agar tak terkontaminasi asap rokok
adalah radius satu hingga dua meter.
sumber
